Kamis, 09 Juli 2009

peralatan tempur

Peralatan-peralatan arung jeram

a. Riverboats (Perahu)

Peralatan utama dalam kegiatan arung jeram adalah Perahu. Terdapat berbagai merek, jenis, ukuran dan bahan. Semuanya didesain berdasakan karakteristik dari sungai tempat kegiatan arung jeram diadakan. Umumnya terbuat dari bahan Hypalon, PVC dan Polytex. Perahu yang anda gunakan dalam kegiatan arung jeram biasanya berukuran panjang 3,6 – 4,0 meter dengan lebar rata-rata mencapai 2,1 meter dan berat 40 – 60 kg.

Perahu tersebut dapat mengangkut pendayung 5 – 7 orang dengan 1 orang skipper.

Bagian-bagian yang terdapat pada perahu :
1. Bow and Stern
2. Tube atau biasa disebut Chamber
3. Floor
4. Thwart
5. Boat line
6. D Ring
7. Handling Grip
8. self bailing/Bilge Hole
9. Valve

Cara duduk di perahu Homing
Cara duduk di perahu yaitu dengan menyamping pada sisi perahu (baik sisi kiri maupun sisi kanan) dan kaki dalam posisi kuda-kuda pada lantai perahu. Posisi kuda-kuda ini dimaksudkan sebagai pengatur keseimbangan badan selama anda mengikuti pengarungan.
Saat duduk di perahu, perhatikan jangan sampai ada bagian tubuh anda yang terikat atau terlilit tali. Ini sangat berbahaya jika perahu terbalik. Posisi duduk anda pun harus mudah untuk menggapai boat line. Bila boat line pada perahu anda terlihat kendur, beritahukan segera pada skipper* anda untuk mengencangkan boat line tersebut agar tidak mengganggu selama pengarungan. Aturlah jarak duduk anda dengan pendayung yang lain agar tidak mengganggu pergerakan selama pengarungan, baik untuk mendayung

b. PFD (Personal Floating Device) / Pelampung
pelampung menjadi peralatan keselamatan utama dalam kegiatan arung jeram. Seperti perahu, pelampung memiliki berbagai jenis dan ukuran. Terbuat dari bahan polyfoam yang dibungkus dengan bahan kedap air yang berwarna terang. Pada kegiatan arung jeram yang menggunakan riverboats, PDF yang digunakan memiliki bantalan pada bagian belakang kepala, sedang PDF yang digunakan untuk kayak dan canoe tidak.
US Coastal Guard menganjurkan untuk menggunakan PFD type III pada setiap kegiatan arung jeram, dan ini telah menjadi standard yang digunakan oleh operator arung jeram dimanapun. Setiap PFD Type III ini memiliki daya apung tinggi, yang dihitung berdasarkan berat tubuh rata-rata saat berada didalam air sehingga anda tidak perlu takut tenggelam.

Cara pemakaian PFD/Pelampung

- Pilihlah PFD yang berwarna cerah

- pastikan tidak ada lubang atau jahitan yang terlepas pada PFD tersebut, serta

- strap yang ada dapat dipasang dan dilepas dengan mudah.

Note:

Bila bagian perut anda lebih besar dari bagian dada, pilih dan pakailah PFD dengan ukuran lebih besar.

- PFD atau pelampung dipakai seperti menggunakan rompi/jaket.

- Pastikan setaip strap terpasang dengan benar dan bantalan kepala berada di luar.

- Atur ke-eratan tali senyaman mungkin, sehingga PFD yang anda gunakan tidak terlalu sempit atau longgar.
Setelah anda selesai memakai PFD, lakukan gerakan berikut :
1. Pada posisi berdiri, putarkan badan anda kekiri dan kekanan. Pastikan PFD yang digunakan tidak menghambat gerak tubuh anda dan tidak mengalami pergeseran/perubahan posisi. Ini ditandai dengan letak strap tetap pada 1 garis tegak lurus seperti posisi kancing kemeja. Jika terjadi pegeseran, atur kembali ke-eratan tali pada setiap strap yang ada. Jangan malu dan ragu untuk minta teman anda membantu mengatur ke-eratan tali strap ini.
2. Pada posisi duduk dan kedua kaki diluruskan kedepan, putarkan badan anda kekiri dan kekanan lalu lakukan gerakan membungkuk. Pastikan PFD yang digunakan tidak menghambat gerak tubuh anda. Jika terjadi pegeseran, atur kembali ke-eratan setiap strap yang ada.
3. Masih dalam posisi duduk dan kedua kaki diluruskan kedepan, minta bantuan teman anda untuk menarik/mengangkat pelampung yang anda gunakan pada bagian bahu dari arah belakang. Pastikan saat pelampung dan tubuh anda ditarik/diangkat, posisi bahu pelampung tidak melebihi batas telinga anda. Jika ya, atur kembali ke-eratan setiap strap yang ada.

c. Paddle / Dayung
Setiap dayung terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. T grip atau Pegangan, berbentuk huruf T.
2. Gagang, terbuat dari bahan alumunium.
3. Blade/bilah, terbuat dari bahan plastik atau fiber yang dilapisi serat karbon yang ringan dan kuat. Namun ada pula yang terbuat dari bahan campuran plastik.
Ukuran panjang setiap dayung bervariasi yaitu 56″ – 60″ (142 cm – 152 cm) untuk dayung yang digunakan oleh pendayung dan panjang 60″ – 66″ (152 cm – 167 cm) untuk dayung Skipper. Namun umumnya dayung yang digunakan memiliki panjang rata-rata 155 cm.

Cara memegang dayung:

T-grip digenggam dengan 4 jari pada bagian T horisontal dari atas (dayung dalam posisi berdiri), sementara jari jempol menjepit bagian T horisontal dari bagian bawah. Cara memegang ini sama untuk tangan kiri (pendayung yang duduk pada bagian kanan perahu) maupun tangan kanan (pendayung yang duduk pada bagian kiri perahu).
Lengan yang lain menggenggam bagian gagang, berjarak lebih kurang 1 jengkal dari blade, jangan terlalu dekat/rendah ataupun terlalu jauh/tinggi.

Note: Prinsip dalam menggunakan dayung adalah tenaga disalurkan pada kedua lengan, dibantu dengan gerakan badan, disesuaikan dengan tenaga yang diperlukan untuk mengatur dan mengarahkan gerak dan laju perahu.

d. Helm
Sama dengan PFD, helm yang digunakan dalam kegiatan arung jeram biasanya berwarna terang dan mencolok. Terbuat dari bahan plastik atau fiber dengan bagian dalam terdapat busa.

Ada dua jenis helm yang digunakan, yaitu helm yang memiliki tutup telinga dan tanpa tutup telinga, namun keduanya sama-sama berfungsi untuk melindungi kepala dari berbagai benturan.

Cara memakai Helm

- Pilihlah helm yang akan anda gunakan sesuai dengan ukuran kepala anda. Pastikan tidak ada keretakan pada helm tersebut serta semua tali dan strap masih dalam kondisi yang baik.

- Pakai helm seperti pemakaian helm umumnya. Atur strap senyaman mungkin, jangan terlalu sempit atau terlalu longgar agar tidak mengganggu pandangan anda selama pengarungan. Sekali lagi, pastikan strap sudah terpasang dan pada posisi yang benar.

e. Alas kaki

Sebaiknya ketika melakukan pengarungan, alas kaki yang dipakai adalah sepatu atau sandal gunung. Hal ini dikarenakan pemakaian sepatu lebih aman (safety) ketika terjadi hal yang tidak diinginkan ketika berada di jeram, dan tidak mudah hilang karena terlepas dari kaki kita

f. Pompa

pompa selalu dibawa selama pengarungan, karena penting sekali. Kadang tidak terduga bisa dimana saja terjadi kebocoran pada perahu yang akan mengurangi volume udara di tabung. Perahu yang tidak sesuai (sedikit kempes atau terlalu kencang) akan mempengaruhi kenyamanan dan keamanan pengarungan. Ketika pompa dibawa selalu, pendayung dapat kapan saja mengencangkan atau mengendurkan tabung kketika dirasa tidak nyaman selama pengarungan.

g. Repair kit

Repair kit atau alat-alat perbaikan perahu, penting juga untuk dibawa. Ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bocor, sobek dan memerlukan ditambal secepatnya, maka dibutuhkan alat-alat untuk memperbaiki secepatnya karena tidak dapat melanjutkan pengarungan sampai perahu dalam keadaan siap untuk mengarungi lagi. Ketika bocor atau sobek, perahu tidak layak untuk dipakai pengarungan.

h. Throw bag

Throw bag atau tali lempar adalah peralatan keselamatan standart yang dibawa oleh setiap team rescue dan juga skipper. Biasa juga disebut dengan rescue rope, terbuat dari bahan nylon yang kuat dengan diameter 3/45/8 inch dengan panjang tali bervariasi mulai dari 10 m, 18 m hingga 25 m. Digunakan ketika seseorang terlempar keluar dari perahu. Pemakaiannya dengan cara dilemparkan dari atas perahu atau tepian sungai ke arah pendayung yang jatuh dengan tetap memegang bagian ujung lainnya.

i. Dry bag

Sesuai dengan namanya, dry bag adalah tas yang kedap air. Tas ini dipakai untuk membawa barang-barang yang diperlukan selama pengarungan seperti logistik makanan, medis, pompa, repair kit dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar