Rabu, 08 Juli 2009

teknik dayungan

Ketika berada di perahu, pemberi instruksi adalah skipper. Ia yang memutuskan jalannya pengarungan di bantu dengan pendayung lainnya. Instruksi ini disebut Paddle Command. Instruksi kadang berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya sama. Paddle command yang biasa digunakan di WAPEALA (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Diponegoro) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Basic Paddle Technic

Yaitu instruksi tentang teknik dasar mendayung:

1. Dayung Maju

Instruksi yang diberikan untuk dayungan maju. Seluruh pendayung dalam perahu menarik blade dayung yang berada didalam air ke arah belakang searah perahu. Posisi blade saat menyentuh air adalah tegak lurus terhadap permukaan dan pada saat keluar dari air dayung diarahkan sejajar dengan permukaan terus berputar hingga bilah dayung kembali menyentuh air. Dilakukan berulang-ulang sampai ada instruksi lanjutan.

2. Dayung Mundur
Instruksi yang diberikan untuk dayungan mundur. dilakukan oleh seluruh pendayung dengan menarik blade yang berada di dalam air ke arah depan searah perahu. Posisi blade saat menyentuh air adalah sejajar dengan permukaan air, begitupun saat keluar dari air dayung diarahkan sejajar dengan permukaan trus berputar hingga bilah dayung kembali menyentuh air. Dilakukan berulang-ulang sampai ada instruksi lanjutan. Ketika melakukan dayung mundur ini, tidak hanya menggunakan kekuatan tangan, dibantu dengan badan sebagai penolaknya.

3. Kiri balik
Instruksi yang diberikan untuk membelokkan secara ekstrim perahu kearah kiri. Pendayung kiri (pendayung yang berada di kiri perahu) melakukan dayungan mundur, sementara pendayung kanan melakukan dayungan maju.

4. Kanan balik
Instruksi yang diberikan untuk membelokkan secara ekstrim perahu kearah kanan. Kebalikan dari instruksi kiri balik, dayung mundur dilakukan oleh pendayung kanan, sementara pendayung kiri melakukan dayung maju.

5. Kanan pancung

Instruksi ini diberikan ketika perahu dirasa perlu melakukan belokan ekstrim dan dalam waktu yang cepat. Instruksi ini lebih dikhususkan untuk pendayung kanan depan. Ketika skipper mengeluarkan aba-aba kanan pancung, pendayung kanan depan geser ke depan sedikit dan kemudian mendayung dari depan. Sedangkan pendayung lainnya tetap melakukan dayungan maju.

6. Kiri pancung

Instruksi ini kebalikan dari kanan pancung. Bedanya pada yang melakukan pancungan, yaitu pendayung kiri depan.

7. Kanan geser

Instruksi ini digunakan ketika perahu ingin diarahkan menepi ke sebelah kanan. Ketika terdengar aba-aba ini, pendayung kanan posisi paddle di arahkan jauh ke kanan (menjauhi perahu), kemudian di tarik ke dalam (mengarah ke perahu). Sedangkan pendayung kiri tetap pada posisi dayung maju.

8. Kiri geser

Sama seperti kanan geser, tetapi yang posisi pendayung kanan ditukar dengan pendayung kiri (posisi pada kanan geser).

9. Stop (Berhenti)

Instruksi yang diberikan untuk menghentikan dayungan, dimana semua dayung tidak berada didalam air, di genggam dengan posisi berada di atas pangkuan.

b. Intermediate Paddle Technic

Teknik lanjutan ini merupakan penggabungan dari teknik dasar di atas dan tidak sulit untuk dilakukan. Teknik lanjutan mendayung tersebut adalah :

1. C-Strokes & C-Strokes Reverse
C-Strokes hanya dilakukan oleh pendayung pada salah satu bagian (kanan – C-Strokes dan kiri – C-Strokes reverse) dengan maksud untuk mengarahkan perahu sedikit demi sedikit kearah dimana pendayung duduk, sementara pendayung lain tetap melakukan dayungan maju.
C-Strokes dan C-Strokes Reverse dilakukan dengan dayungan maju yang membentuk sudut 300 – 450 dari perahu sejauh 30 – 50 cm ditarik ke arah dalam selanjutnya diputar kearah luar seperti membentuk huruf C (untuk pendayung pada sisi kanan) atau hurup C terbalik (untuk pendayung pada sisi kiri).

2. J-Strokes & J-Strokes Reverse J-Strokes

hanya dilakukan oleh pendayung pada salah satu bagian (J-Strokes untuk pendayung kiri dan J-Strokes reverse untuk pendayung kanan) dengan maksud untuk menggeser perahu sedikit demi sedikit kearah berlawanan dari pendayung duduk, sementara pendayung lain tetap melakukan dayungan maju.
J-Strokes dan J-Strokes Reverse diawali dengan dayungan maju, selanjutnya blade ditarik kebelakang searah dengan jalan perahu diakhiri dengan gerakan blade yang menyapu kearah dalam seperti membentuk huruf J (J-Strokes – untuk pendayung kanan) atau menyapu kearah luar seperti membentuk huruf J terbalik (J-Strokes Reverse – untuk pendayung kiri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar